Optimal Ngeseks, Cuma 3 Menit

. Monday, April 7, 2008
0 comments

PARA laki-laki tampaknya perlu memperhatikan hal ini. Menurut survei, ternyata waktu yang paling optimal untuk melakukan hubungan seksual hanyalah 3 sampai 13 menit. Temuan ini yang dipublikasikan Bulan Mei di Journal of Sexual Medicine, mengindikasikan bahwa latihan beban merupakan kunci bagi "joss" nya kehidupan seksual Anda.

Bila berita ini terdengar bagus di telinga Anda, Janganlah terlalu gembira. Jangka waktu ini tidak termasuk foreplay dan para terapis seks menyatakan bahwa hubungan seks yang hanya berlangsung 1 sampai 2 menit merupakan hubungan yang "terlalu singkat"

Eric Corty, sang peneliti berharap bahwa temuan ini akan melunturkan keyakinan yang menyebutkan "sesuatu yang menyenangkan pasti akan lebih nikmat dirasai berlama-lama. Karena itu, bila ingin memuaskan pasangan, berlama-lamalah menikmati seks."

Meski begitu, Corty menyatakan bahwa dalam penelitian sebelumnya ternyata ditemukan bahwa baik pria maupun wanita sebenarnya menginginkan foreplay dan hubungan seksual yang lama.

Dr. Irwin Goldstein, editor Jurnal Kedokteran Seksual mengungkapkan, bahwa dalam penelitian selama empat minggu atas 1500 pasangan di tahun 2005 ditemukan waktu rata-rata hubungan seksual yang berlangsung yakni sekitar 7,3 menit (para wanita diberi stopwatch untuk mengukurnya).

Tidak mudah bagi pria lansia maupun pria muda untuk bisa melakukan hubungan seksual dalam waktu lama, ungkap Marianne Brandon, seorang ahli psikologis klinis dan direktur dari Wellminds WEllbodies di Annapolis, Md.

50 anggota Society for Sex Therapy and Research di Amerika Serikat dan Kanada disurvei oleh Corty, associate profesor psikologi di Penn State erie, The Behrend College. 34 anggota , atau sekitar 68 persen menjawab, waktu optimal ini bisa didapat tergantung dari pasangannya.

Ibu Tega Memotret Telanjang Anak Gadisnya

.
0 comments

Seorang perempuan divonis 13 tahun penjara setelah memaksa kedua anak perempuannya, usia tujuh dan sembilan tahun, beradegan seks. Ia lalu mengirim foto-foto adegan itu ke seorang pria Amerika yang ditemuinya lewat internet.

Harian Sydney Morning Herald lewat situsnya, Sabtu (5/4), melaporkan polisi di AS menemukan foto-foto itu dalam laptop si pria. Polisi AS lalu menyampaikan temuannya itu kepada kolega mereka di Sydney yang langsung menangkap perempuan 41 tahun itu. Perempuan itu pun mengaku bersalah.

Hakim Jennifer English mengatakan foto-foto itu membuat perut mual. Ia juga menyebut tindakan perempuan itu hina dan kotor. "Sulit dipahami bagaimana mungkin seorang ibu berbuat demikian terhadap anak-anaknya," kata English, Jumat (4/4).

Menurut catatan Pengadilan Distrik Penrith, perempuan itu mulai berkirim email ke pria Amerika itu awal 2005. Mulanya pria itu memintanya memikirkan tentang sebuah permainan untuk sebuah pesta seks dewasa. Lalu pembicaraan terus menjurus ke aktivitas seks dunia maya, antara lain menggunakan webcam.

Tampaknya perempuan itu begitu terobsesi pada si pria sehingga apapun permintaannya dituruti. Antara lain memotret kemenakan perempuannya yang baru berusia 13 tahun dalam keadaan telanjang. "Kalau mau, saya belikan kamu ponsel dan PlayStation," kata si perempuan saat membujuk kemenakannya itu. Saat si gadis menolak, bibinya itu menghunus gunting dan mengancam akan memotong-potong pakaiannya.

Kirim mengirim email itu berhenti ketika si perempuan itu menolak permintaan kekasihnya untuk memotret remaja laki-laki sekitar situ. Namun hubungan itu dimulai lagi awal 2006. Setelah itu si pria semakin berani meminta. Di antaranya minta foto kedua anak gadis perempuan itu, berikut saran tentang bagaimana pose dan baju yang diinginkan. "Kamu kenal aku. Aku akan lakukan apa pun permintaanmu," jawab si perempuan.

Lalu, Juni 2007, ia menjemput kedua anaknya dari sekolah dan mengatakan mereka akan bersenang-senang, yang maksudnya berfoto telanjang. Hari berikutnya, foto-foto itu sudah berpindah ke tangan kekasihnya.

English menjelaskan, sebenarnya perempuan itu cerdas dan pandai berbicara. Perempuan itu juga bergelar sarjana dan punya pekerjaan baik, sebelum memutuskan menjadi ibu rumah tangga.

Semula, dia tidak menerima anggapan orang betapa jahat perbuatannya. Seorang psikolog mengatakan, perempuan itu tetap beranggapan bahwa kedua anaknya tidak akan terancam apa-apa karena ia berjanji hal itu tidak akan terulang lagi dan minta mereka tidak mengatakan kepada siapa pun.

Ia malah menuding si pria Amerika itulah yang memaksanya berbuat demikian. Si psikolog menyebut perempuan itu sebagai pelanggar seks yang tidak dirawat, sehingga harus dibantu dengan perawatan.

Awal tahun 2008 ini, perempuan itu kembali melihat foto-foto anaknya dan shock, karena merasa itu lebih mengerikan dari yang diingatnya. Ia lalu mau bekerja sama dengan pemerintah karena ingin menghentikan pria itu mengulanginya pada orang lain.

"Dia sekarang merasa berdosa dan amat menyesal," kata hakim English.

Namun, tetap saja penyesalan itu tidak membuatnya bebas dari hukum atas perbuatannya yang sangat kasar dan menjijikkan itu. Kedua bocah itu dilanggar kesuciannya di rumah mereka sendiri. Kedua bocah itu juga dianggap tidak berdaya mempertahankan diri atas keinginan sang ibu.

Dengan hukuman penjara 13 tahun sembilan bulan tanpa pembebasan bersyarat sampai sembilan tahun penjara, paling tidak perempuan itu harus mendekam sampai 2015.

Dua Juta Anak di Dunia Mengidap HIV

.
0 comments

Lebih dari dua juta anak berusia di bawah 15 tahun di seluruh dunia harus hidup dalam kondisi terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) pada 2007 lalu. Kebanyakan dari merekabahkan telah terinfeksi virus sebelum dilahirkan, demikian laporan yang disampaikan sejumlah organisasi kemanusiaan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti World Health Organization (WHO), Unicef (United Nations Children's Fund) dan UNAids (The United Nations Joint Programme on HIV/AIDS).

Menurut laporan yang bertajuk "Children and AIDS: Second Stock Taking Report" tersebut, sekitar 290 ribu anak di bawah 15 tahun meninggal akibat AIDS pada tahun lalu dan terdapat 12,1 juta anak-anak di Sub Sahara Afrika kehilangan orang tuanya akibat penyakit mematikan tersebut. Selain itu, ada sekitar 420.000 anak-anak di seluruh dunia yang baru terinfeksi pada 2007, di mana anak-anak pada kelompok usia 15-24 diperkirakan mencapai 40% dari komposisi pengidap baru HIV pada 2007.

"Hari ini, anak-anak dan remaja tidak pernah mengenal bahwa dunia bebas dari AIDS. Anak-nak harus menjadi inti dari agenda AIDS secara global," ungkap direktur eksekutif Unicef, Ann Veneman.

Laporan tersebut juga menyoroti empat hal penting yang perlu dilakukan untuk menangkal epidemik tersebut yakni mencegah penularan HIV dari ibu-ibu ke bayi, menyediakan pengobatan khusus bayi dan anak, mencegah infeksi di antara anak-anak dan remaja, serta melindungi anak-anak yang terpengaruh oleh Aids.

Meskipun beberapa kemajuan diklaim telah dicapai dalam bebarapa hal untuk mengatasi masalah global ini. Namun menurut laporan tersebut, tantangan besar masih akan terus menghadang menjelang target mengatasi penyebaran AIDS hingga 2015. Sebagai contoh, 21 negara termasuk Botswana, Brasil, Rwanda, Afrika Selatan dan Thailand kini tengah berjuang menuju pencapaian pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi pada 2010. Sayangnya, jumlah negara ini hanya bertambah sedikit saja dari 11 negara pada 2005.

Proporsi atau perbandingan wanita hamil positif HIV yang mendapatkan obat retroviral untuk mengurangi risiko penularan virus kepada bayinya telah mengalami kenaikan hingga 60 persen dari 2005 hingga 2006. Namun begitu, hingga saat ini secara total kurang dari seperempat saja (23 persen) dari wanita hamil positif HIV yang mendapatkan obat retroviral. Laporan itu juga menyatakan bahwa jumlah anak pengidap HIV di negara-negara berpendapatan rendah dan sedang yang memperoleh obat-obat retroviral mengalami kenaikan 70 persen dari periode yang sama yakni 127 ribu dari sebelumnya 75 ribu.

Mengendalikan penyebaran penyakit mematikan seperti HIV dan AIDS merupakan salah satu dari delapan Sasaran Pembangunan Millennium yang diadopsi oleh Sidang Umum PBB pada 2000. Hingga 2010, UNICEF beserta partnernya akan berupaya menyediakan pelayanan pencegahan HIV dan ARVs untuk 80 persen wanita dan anak-anak yang membutuhkan, serta untuk menekan rata-rata kasus infeksi HIV di kalangan remaja hingga 25 persen.

Menkeu Optimis Pertumbuhan 6,4 Persen

. Friday, April 4, 2008
0 comments

Meskipun risiko pelambatan ekonomi dirasakan semakin besar akibat tekanan gejolak dan krisis pangan dan energi dunia, pemerintah menyatakan optimismenya target pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6,4 persen masih tetap bisa dicapai. Asalkan, kebijakan ekonomi dikelola secara ketat dan berhati-hati.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab pers, seusai rapat kecil yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Kamis (3/4).

"Untuk mencapai target pertumbuhan 6,4 persen risiko penurunannya memang menjadi semakin lebih besar. Akan tetapi, saya katakan 6,4 persen ada dalam range (kisaran) dan kita melihat potensi untuk mencapai itu masih ada. Asalkan, seluruh kebijakan pemerintah memberikan bantalan pengaman terhadap tekanan-tekanan eksternal itu bisa diatur lebih baik lagi," ujar Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi yang dihadapi sekarang ini harus berhadapan dengan berbagai beban seperti, di satu sisi pilihan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, dan di sisi lain, keinginan mencapai stabilisasi harga.

Upaya mencapai pertumbuhan harus disandingkan secara hati-hati dengan upaya menjinakkan tekanan inflasi yang masih tinggi. "Karena itu, kebijakan pemerintah yang dilakukan akan selektif terhadap sejumlah kebijakan seperti penurunan inflasi, agar tidak memukul potensi pertumbuhan ekonomi. Kita akui, pilihan kebijakannya memang semakin lama makin terbatas," akunya.

Sri Mulyani mengharapkan, bantalan pengaman yang disiapkan pemerintah agar tekanan gejolak ekonomi tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi nasional, sejauh ini dapat berjalan dengan baik.

"Bantalan pengaman selama ini telah kita lakukan seperti dalam kebijakan fiskal. Kebijakan itu antara lain, memproteksi kenaikan harga, memberikan subsidi, memberikan beberapa keringanan pajak sampai kepada intervensi langsung seperti pada pengelolaan pemerintah untuk menaikkan daya beli dengan menciptakan pertumbuhan melalui program pembangunan infrastruktur," katanya.

Adapun Menko Perekonomian Boediono, mempersilakan lembaga-lembaga dunia membuat perkiraan-perkiraan, mengingat Indonesia juga memiliki perkiraan dengan asumi-asumsi yang berbeda. Bank Pembangunan Asia (ADB) sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 akan turun dan hanya mencapai 6 persen. Padahal, pemerintah pada perubahan APBN 2008 sebesar 6,4 persen.


Singapura Tolak Tawaran Rp 20 Triliun untuk Indosat

.
0 comments

Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai tidak ada kemauan yang baik dari pihak Singapura untuk menjual kembali Indosat kepada Indonesia. Meskipun, menurut Amien, Indonesia telah berupaya menawarkan harga pembelian senilai Rp 20 triliun yang berarti jauh dari harga pembelian oleh Singapura sebelumnya yang cuma sekitar Rp 5 triliun, pihak Singapura tidak bereaksi apa-apa. "Singapura tidak berniat mengembalikan Indosat walaupun ditawarkan Rp 20 triliun," kata Amien dalam sambutannya mewakili para deklarator pada acara deklarasi Penyelamatan Aset Telekomunikasi Indonesia oleh para tokoh bangsa di Hotel Sultan, Jakarta, pada Kamis (3/4).

Untuk itu, terang pendiri PAN tersebut, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah tegas dengan mendesak Singapura agar mau menjual kembali Indosat. Sikap yang lunak dari pemerintah dinilainya hanya akan membuat Singapura kurang respek dengan rencana pembelian kembali Indosat oleh Indonesia. "Kalau pemerintah bersikap seperti bebek, itik, Singapura bisa jadi Singa," guyonnya.

Soal harga pembelian yang jauh lebih tinggi dari pembelian Indosat oleh Singapura tersebut, Amien mengatakan bahwa itu adalah risiko yang harus ditanggung pemerintah karena telah melakukan kesalahan fatal dengan membiarkan penjualan Indosat sebelumnya."Itu sebenarnya harga kebodohan yang harus kita bayar. Ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah agar tidak mudah menjual BUMN kepada pihak asing," ujarnya.

Alasan pemerintah menjual Indosat sebelunya yang bertujuan menambah modal juga dinilai tidak tepat karena tindakan tersebut dapat mengancam kedaulatan negara Indonesia. Hal terpenting yang harus dilakukan pemerintah Indonesia saat ini, kata Amien, yakni berusaha mengembalikan kemandirian nasional. Salah satunya yakni mencabut regulasi yang mengakibatkan perusakan dan penjualan aset telekomunikasi dan aset negara lainnya.